Kamis, 11 Desember 2008

MENULIS SEMUDAH BERBICARA


Menulis itu gampang, karena bisa dipelajari tanpa harus mempunyai bakat untuk menulis. Bakat hanya 30% berpengaruh dalam bisa tidaknya menulis. Semua bisa dipelajari asal bisa baca dan tulis dan mempunyai minat secara terus-menerus yang tak mudah patah dan sisanya adalah bakat kita dalam menulis.
Ada beberapa pertanyaan bagaimana bisa sangat produktif menulis artikel dan buku-buku. Banyak orang heran bagaimana dalam waktu kurang dari tiga tahun, seorang yang belum pernah dikenal sebagai penulis bisa menghasilkan 17 buku yang diterbitkan oleh penerbit ternama dalam negeri. Apalagi sebagian buku-buku itu berhasil masuk dalam daftar best seller books. Untuk menjawab rasa ingin tahu sebagian orang yang mungkin berminat menekuni dunia tulis-menulis di masa depan, ada kiat-kiat praktis yang mungkin akan mempermudah dalam menulis. Seperti yang tertuang dalam buku Arswendo Atmowiloto, Mengarang itu Gampang dan Andrias Harefa, Agar menulis bisa Gampang.
Realitas Imajinatif
Kenyataan atau kejadian yang ada dalam tulisan, kenyataan ini merupakan hasil imajinasi seorang penulis atas realitas yang ada sehari-hari, yang kita liat atau kita ketahui. Jadi, realitas dalam karangan adalah hasil dari imajinasi yang diolah dan diciptakan kembali oleh penulis.
Bersikap Rasional
Kalau ingin menjadi penulis professional, harus belajar bersikap rasional. Dan sikap rasional ini berkesinambungan dengan enam pertanyaan dasar dalam menulis yaitu 5 W+1 H. Apa?, Mengapa?, Siapa?, Kapan?, Di mana?, Dan bagaimana?.
Tegasnya penulis yang professional harus akrab dengan pertanyaan, dan menjauhkan diri dari kencendrungan suka menghafalkan (membeo). Mencari jawaban dan terus mencari jawaban yang lebih baik, tidak puas oleh jawaban-jawaban klise yang sloganistik meski itu belum sepenuhnya salah dan selalu bersikap kritis terhadap banyak pendapat bahkan terhadap pendapat sendiri.

Ilham ke Ide
Kembangkan ilham ke ide yang brilian, melalui tahapan –tahapan kecil. Proses datangnya ilham atau insprasi hanya sebuah letikan dan tidak semua letikan bisa langsung digarap menjadi sebuah tulisan. Dari letikan ini bisa bisa menangkapi ide penulisan. Ide penulisan adalah dari letikan tertarik untuk membuat suatu karangan dan dari sinilah mulai ada ide penulisan, permasalahannya lebih lengkap, apa yang ingin ditulis dan apa ide dasarnya dan apa yang perlu ditekankan.
Plot
Ini bagian sulit, tapi juga bagian yang paling mengasikkan yaitu alur tulisan. Ini adalah masalah dasar dari penulisan. Bisa dikatakan rangkaian dari sebab dan akibat yang membuat menulis berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.
Komitment
Komitment dapat dipahami sebagai “janji pada diri sendiri” dan menulis lebih bisa mudah kalau ada perjanjian dengan diri sendiri seperti “saya akan menulis dan terus menulis” jadi menulis bisa lebih mudah kalau kita punya komitment yang kuat dan bukan karna bakat karena namanya bakat itu tidak lain adalah minat dan ambisi yang terus-menerus berkembang. Jadi menulis bisa gampang kalau ada komitment, janji pada diri sendiri.
Menggarap tema
Tema ialah dasar pikiran penulis yang disampaikan lewat karyanya dan akan ditangkap oleh pembaca, cukup jelas kan.
Mengembangkan ide
Ide adalah sebagai rancangan yang tersusun didalam pikiran atau gagasan, sementara kata Robert T.Kiyosaki dalam bukunya Rich Kid, Smart Kid (2001) adalah Money is An Idea. Apakah anda setuju dengan pengertian dari Kiyosaki, kalau anda setuju mengapa? Apa alasannya? Kalau kurang setuju, apakah anda bisa memberikan pengertian yang lebih baik? Apa bedanya antara ide dan inspirasi, ilham atau bahkan wahyu? Lalu mengapa ada orang yang memiliki banyak ide, sementara yang lainnya tidak? Apa yang membuat ide bermunculan dan apa yang membuat ide teraniaya atau mati sebelum sempat dilahirkan?
Serentetan pertanyaan diatas adalah alat Bantu untuk mengembangkan sebuah ide. Dan kemampuan mengembangkan sebuah ide adalah suatu hal yang perlu kita miliki bila ingin menjadi penulis professional. Yang artinya menulis bisa gampang kalau kita berminat terhadap sesuatu dan mencoba mengembangkan ide tentang sesuatu yang kita minati itu.
Memilah dan Milih Topik
Kalau soal mengembang biakan ide sudah biasa dilakukan,cboleh jadi suatu ide utama adalah induknya telah terpilah-pilah menjadi lebih terperinci. Pada titik ini mungkin akan muncul beraneka ragam topic yang bisa ditelusuri lebih jauh. Dan untuk tidak mengacaukan focus suatu tulisan, boleh jadi perlu dipilih mana yang ingin ditulis lebih dulu.
Kemampuan mengembangbiakan ide harus ditindak lanjuti dengan kemampuan memilah-milah dan memiliki topik agar lebih fokus dan spesifik. Disini rasa ingin tahu harus dipelihara dan ditingkatkan kearah survei atau riset sederhana, entah di took buku atau diinternet. Lalu semua topic yang muncul diinvertarisasikan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan jelas. Kemudian pilih salah satu topik sederhana yang bisa ditulis.
Judul
Apakah judul karangan, khususnya artikel atau esai, harus satu kata? Tidak tentu. Namun judul yang kepanjangan akan terasa aneh dalam banyak kasus, terutama kalau tulisan itu sendiri tak terlalu panjang. Yang jelas sebuah judul sedikitnya harus diyakini mampu menjalankan tugasnya, yakni menarik perhatian sambil mengelitik minat pembacadan menjelaskan secara singkat inti gagasan yang ingin disampaikan.
Soal menentukan judul sangat penting karna judul bisa diharapkan menolong pembaca untuk tertarik dan berminat.
Mengetik yang baik
Mengetik dengan baik mengenali unsure-unsur yang sudah disebutkan lebih dulu. Bahkan dengan mengetik yang baik apa yang dinamakan tema, plot, dan unsur-unsur lain bisa dinikmati. Pertama adalah hasil ketikan harus rapi dan teratur karena tulisan yang dikirim ke redaktur majalah atau harian atau penerbit tidak sedikit jumlahnya. Kalau sebelum dibaca tidak menimbulkan selera lantaran pengetikannya acak-acakan, apa yang akan terjadi? Banyak tulisan yang gugur sebelum diperiksa, hanya karna pengetikannya kacau dan semrawut.
Mengetik yang baik adalah ketik dengan jarak dua sepasi. Sebelah kiri kertas tulisan diberi ruang tiga centi untuk tempat koreksi. Untuk alenia baru, agak menjorok ke dalam. Sebaiknya di sudut kiri atas dijelaskan jenis karangan. Agak kebawah, judul dan nama penulis kalau tidak di taruh di bagian akhir, dan usahakan jangan terlalu banyak coretan. Kalau perlu ganti kertas.
Sudah bisakah mengetik dengan baik? Mengenal kegunaan titik, koma, huruf kapital, dan lain-lain sangat penting bagi penulisan yang baik. Selanjutnya pakai ejaan yang benar dan cara yang sudah diputuskan oleh pemerintah.
Beberapa kiat-kiat diatas dalam menulis adalah sebagian besar tata cara menulis yang baik dan benar, dan tentu saja akan memudahkan kita dalam menulis apapun, artikel, esai atau yang lain-lain. Sekarang tinggal kemauan atau komitment yang kuat untuk menulis yang bisa memperkuat tulisan menjadi baik dan berbobot. Jadilah penulis yang baik bagi diri sendiri dan orang lain.












Penulis: Riki Choyrol Huda, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII
Hp : 085292949773
Email : riki_cool99@yahoo.com

1 komentar:

  1. TUGAS PENGGANTI PERTEMUAN KULIAH: TEKNOLOGI KOMUNIKASI
    Sifat: Kelompok (Sesuai kelompok blog)

    1. Bentuk tugas: resensi film bertema teknologi komunikasi
    2. Setiap kelompok membuat resensi/ulasan tentang film ber-genre teknologi komunikasi modern (penggunaan komputer, handphone, televisi, radio, dan sebagainya oleh para aktor/aktris)
    3. Judul dan asal negara film tidak dibatasi, dapat film Indonesia atau Hollywood dengan ketentuan film tersebut beredar di pasaran antara tahun 1992 – 2008. Story dalam film tersebut cukup kentara menggunakan salah satu atau beberapa teknologi modern sebagai menu penting tayangan. Sebagai contoh: film berjudul National Treasure, Die Hard, You’ve Got Mail dan sebagainya.
    4. Aspek yang dianalisis adalah: jenis teknologi apa saja yang diperagakan, bagaimana cara penggunaan teknologi itu dalam film, untuk tujuan apa ia dipergunakan, apakah penggunaan teknologi dalam film tersebut bersifat negatif atau negatif? Berikan alasannya!
    5. Resensi diketik rapi 1,5 spasi, times new roman, font 12 sepanjang minimal empat halaman dan maksimal enam halaman (belum termasuk daftar pustaka dan cover). Referensi yang diacu dalam penulisan resensi film ini dapat berupa artikel pada sumber internet dengan jumlah minimal 4 artikel (wajib dicantumkan 4 alamat web yang menjadi sumber tulisan terkait).
    6. Resensi dimuat pada blog masing-masing kelompok dan sudah dapat diakses pembaca/blogger paling lambat Sabtu, 17 Januari 2009 pukul 16:00 WIB dan wajib pula dikirim ke alamat imel: mcateneo@gmail.com
    7. Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan kepada dosen pengampu.

    BalasHapus